Sikap Negarawan Prabowo Dalam Debat Capres Perdana: Tak Gentar Diserang Dua Kubu dan Berikan Jawaban Level Global
Dalam pandangan Insan Praditya Anugrah, seorang Pengamat Politik dari FISIP Universitas Terbuka, hanya Prabowo Subianto yang dapat menghubungkan isu HAM, keadilan, dan demokrasi dengan konteks global dan kepentingan negara-negara kuat di Indonesia.
Meskipun Ganjar dan Anies, sebagai mantan kepala daerah, terlihat memahami materi-materi sektoral, terutama dalam konteks kewilayahan di Indonesia, keduanya tidak mampu seperti Prabowo yang dapat melihat keterkaitan kondisi HAM, keadilan, dan demokrasi saat ini dengan posisi Indonesia di tengah perubahan konstelasi global.
Pada keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (13/12), Insan Praditya Anugrah menyampaikan, "Ganjar dan Anies sebagai mantan kepala daerah tampak menguasai materi-materi sektoral terutama dalam konteks kewilayahan tertentu di Indonesia. Namun, keduanya tidak seperti Prabowo Subianto yang mampu melihat keterkaitan kondisi HAM, keadilan dan demokrasi saat ini dengan posisi Indonesia di tengah perubahan konstelasi global."
Khususnya dalam merespons pertanyaan terkait isu HAM di Papua, Insan menyatakan bahwa Prabowo Subianto mampu mengaitkannya dengan aspek geopolitik dan lingkungan strategis yang sedang terjadi. Menurutnya, Prabowo melihat bahwa isu pelanggaran HAM di Papua, serangan terorisme, dan keadilan masyarakat Papua dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan negara besar terhadap Papua, terutama karena kekayaan alamnya yang diminati oleh banyak negara.
"Prabowo menekankan pentingnya melanjutkan hal tersebut agar masyarakat kita tidak melulu dieksploitasi oleh negara-negara maju. Sementara itu, Ganjar dan Anies tampak melihat isu-isu ini lepas dari konstelasi global," ujar Insan.
Insan juga menyoroti bahwa kedua pesaing Prabowo lebih fokus pada masalah-masalah teknis pemerintahan dan prinsip demokrasi yang umum. Saat membahas demokrasi, Ganjar dan Anies lebih menekankan pada transparansi proses dan kebebasan berpendapat. Sebaliknya, Prabowo, selain setuju terhadap kebebasan berpendapat, juga menegaskan pentingnya persatuan dan kerukunan bangsa agar tidak mudah terpecah belah.
"Prabowo menekankan hal ini karena dia paham bahaya disintegrasi bangsa dapat dimanfaatkan oleh kekuatan-kekuatan dari luar yang ingin menguasai kekayaan Indonesia," tambah Insan. Dengan demikian, pandangan Prabowo yang mampu melihat isu-isu ini dalam konteks global memberikan dimensi yang lebih luas pada visinya untuk kemajuan Indonesia.