Ajarkan Makna Legowo, Pak Prabowo Subianto: Jangan Mau Dendam


Beberapa waktu yang lalu, beredar video singkat seorang pendakwah yang dikenal dengan nama Buya Arrazy Hasyim. Ia mengaku sempat merenung karena kesal dan kecewa akan keputusan Pak Prabowo Subianto yang memilih bergabung dalam pemerintahan “rivalnya” pada pemilu 2019, Pak Joko Widodo sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia.
Dalam video tersebut ia berkata, "Ketika berita di mana-mana menyebutkan yang saya coblos mau menjadi menteri, dalam hati merenung dalam. Antara kesal, tapi bertanya-tanya, apakah hati dia lebih bening daripada hati saya yang kata orang ustaz dan buya?" ucap Buya.
Kemudian ia melanjutkan, "Apakah hati dia lebih salamah lebih terbebas dari dendam dan kesal daripada saya yang memimpin tarekat dan dzikir. Ternyata disitulah jawabannya," ujarnya.
Bicara tentang rasa kesal dan kecewa, sebenarnya tidak hanya Buya Arraz saja yang merasakan perasaan tersebut ketika Pak Prabowo memutuskan untuk bergabung dalam pemerintahan Presiden Jokowi pada 2019 yang lalu.
Ada banyak orang yang semula mendukung Pak Prabowo dalam pemilu 2019 berujung mundur dan menyatakan penolakan atas keputusannya. Beberapa diantaranya bahkan berani menyerang dengan kata-kata kebencian, menyebarkan rumor palsu guna menjatuhkan martabat Pak Prabowo.
Kebencian yang diterima bahkan datang dari berbagai kalangan. Mulai dari masyarakat sampai kepada tokoh-tokoh penting, menyayangkan keputusan Pak Prabowo yang nekat bergabung seakan tidak punya prinsip hidup, kata mereka.
Namun, tanggapan Pak Prabowo berbanding terbalik. Sama sekali tidak ada balasan rasa benci karena dirinya memegang teguh prinsip untuk tidak merasa dendam atas apa yang telah orang lain perbuat.
“Jangan mau dendam, jangan mau sakit hati.” begitu kata Pak Prabowo Subianto dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram Indonesia Adil Makmur.
Dirinya meyakini bahwa tidak ada gunanya sakit hati atau dendam bahkan ketika orang berbicara jelek tentang dirinya.
“Sakit hati, apa gunanya sakit hati, ya kan, aku disakiti, aku di jelekin, bener gak?” kata Pak Prabowo dalam video tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa, dirinya tidak memiliki energi dan tidak akan membuang-buang waktu hanya untuk sakit hati. Alih-alih menyimpan dendam kepada orang lain, ia justru bersyukur kepada Tuhan atas apa yang diperolehnya dalam kehidupan.
"Saya tidak punya waktu untuk sakit hati. Saya tidak punya energi untuk dendam, saya bersyukur Tuhan memberi saya terlalu banyak," tangkasnya.
Menurunkan Ego Demi Berbakti
Dapat dikatakan apa yang telah dilakukan Pak Prabowo adalah hal yang sulit. Sebagai manusia, kita punya mimpi dan ambisi pribadi untuk menguasai sesuatu berdasarkan keinginan sendiri. Namun, hal ini berbeda dengan Pak Prabowo.
Dalam urusan pengabdian untuk Indonesia, Pak Prabowo tidak pernah punya banyak pilihan. Keutamaannya adalah yang terpenting ia bisa berkontribusi secara aktif dan nyata. Sehingga ketika tawaran dari Presiden Jokowi datang, tanpa rasa ragu, Pak Prabowo menerimanya dengan senang hati dan tangan terbuka.
Bahkan semua hujatan yang datang tak menjatuhkan dan mengubah haluannya untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi. Ini adalah bukti nyata bahwa tidak banyak ego dalam hati Pak Prabowo dan benar apa yang dikatakan Buya Arraz bahwa hatinya lebih salamah dan terbebas dari rasa dendam.
Bakti yang ia torehkan hingga sampai saat ini juga menjadi inspirasi bagi banyak tokoh penting lainnya. Bahwa keputusannya luar biasa tepat. Bahwa ia mampu melarutkan polarisasi politik yang semula begitu parah menjadi lebih baik dengan adanya persatuan kedua kubu. Bahwa rakyat Indonesia memang butuh sosok pemimpin berani, diplomatis, sabar, dan legowo seperti Pak Prabowo.
Sikap Pak Prabowo yang begitu besar hati dan menjauhi rasa dendam patut dijadikan contoh untuk kita semua sebagai langkah untuk memulai hidup yang lebih bahagia dan tenang. Minti sangat merekomendasikan kamu untuk punya sikap yang serupa yaa, Teman Berbakti!
Bagaimana kisah ini menginspirasi kamu? Bagikan kisah inspiratif ini juga ke teman kamu yuk dan ikuti Minti Bakti Untuk Rakyat di Instagram, TikTok (baktiuntukrakyat), dan Facebook Page ya. Kita sharing-sharing dan interaksi lebih banyak lagi di sana, okaay?